Coklut

Tiada yang aku punya selain jiwa
Itupun akan beku tanpa cintamu
Dalam doa kudus berharap aku tulus
Tegarkanlah aku berdiri menjangkau cita

Tiada yang aku punya selain sukma
Itupun akan sirna tanpa kasihmu
Dalam relung kalbu bernyanyi aku sendu
Sembari menyapu anak rambut dikeningmu

Kasih terimalah semua dalam tulusmu
Agar tenang jiwa didalam ragaku
Kasih hari ini kukirim doa untukmu
Kau jadikan intan permata
kehidupan

Tiada yang aku punya selain hati
Itupun akan kering tanpa senyummu
Dalam detak jantung selalu kumerenung
Bercita menyatu dalam hidup bersamamu

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
laailaahaillallaahuallahuakbar
Allahuakbar walillahilham..
Gema takbir berkumandang memecahkan suasana alam yang suka cita.
ya.., hari ini memang hari kemenangan umat muslim sedunia. hari suka cita!!
walau lebih tepatnya hari yang bikin aku sedih banget. karna taun ini aku ngerayain lebaran tanpa ayah dan tanpa ibu.
:(
lebaran rasanya sepi banget! 
apalagi hari pertama, bingung mau kemana
mau ke rumah sodara, akunya ga punya sodara di karimun
mau ke rumah temen, ahh merekakan lagi pada sibuk ama keluarganya sendiri
mau ke rumah tetangga, kek nya juga pada sibuk ma keluarga besarnya
hmmmm.., nasib deh yang anak rantau

tadi pagi aja aku cuma ke rumah mertuanya si kakak ama ke kuburan ibu. mau ke kuburan ayah ga bisa, ya taulaaah jauh di Jakarta. setelah itu langsung deh main game terus tidur ampe sore
hehehe..

rumah juga ga ada yang namuin, adanya cuma anak-anak kecil yang ngarep THR.
karena rumah aku tiap taunnya ga pernah ngasi angpaw, jadinya mereka pulang deh dengan tangan kosong
hehehe

gitu aja deh..,
berharap besok bakal jadi hari yang ga menyebalkan lagi :D

Beratus-ratus babi dan anjing..,
tawaf di Ka'bah,
berlari berpuluh srigala..,
dari safa ke marwa,
beribu beruk dan kera..,
melontar sesama
di mina
khusuk wukuf di arafah,
semua berharap mulia..
sama seperti aku!!
dan aku tetap aku!!
binatang hina..,
astaga..!!

Hi all..
mungkin ini postingan terakhir aku dalam beberapa minggu ini, karna besok aku bakalan moving ke rumah sodara di Padang.., postingan-postingan aku selanjutnya hanya postingan terjadwal..
hmmm..,
Deg degan banget rasanya. Makluum, selama ini aku ga pernah jauh dari rumah dan sekarang aku harus tinggal ma sodara. Semua kebiasaan buruk aku dari bangun telat, ga pernah beresin rumah, ga mandi sore, kadang pagi juga ga sih hehehe. harus diubah semuanya..
huhuhuhu..
Sulit???
So pasti, but I'm keep in try..

Entah karena mesinnya,
entah karena pengaruh cuaca,
pesawat bergetar..,
di angkasa..,
berpuluh doa terpinta
di kiri kananku syaitan,
tersenyum simpul,
akupun ikut tersenyum..,
doa akhirku,
segeralah pesawat pecah!!
agar lunas hutangku..,
amiiiin..

Duduk aku di atas kursi..,
di dinding mesjid..,
di luar saf,
paling belakang
berpuluh pasang mata..,
memandang hiba..,
aku gundah..!
aku malu..!
aku haru..!
dadaku sesak, bergetar..,
rasa hendak pecah,
lalu..,
kulihat Allah tersenyum..,
akupun tersenyum,
dalam urai mata,
terimakasih ya Rabbi.

Counting down nih..,
Tinggal beberapa hari lagi aku di Karimun, rasanya campur aduk banget. Seneng, sedih, takut, galau, semuanya bercampur jadi satu.. Yaaah kayak es campur gitu deh
hehehe..
Ga nyangka, bentar lagi aku bakal ninggalin kota dimana aku dibesarin hiks :( .., tapi gapapa dech demi masa depan. Semoga pas aku pulang ntar ke Karimun, aku bisa jadi manusia yang berguna bagi Pak Presiden, Pak Walikota, pak Bupati, Pak Camat, Pak RW, Pak RT, tetangga, kakak, abang, ponakan, dan tidak lupa keluarga Tompiku tersayang.., walah lebay..
hahaha
intinya dapat ngebanggain semua orang yang kenal ma aku. terutama buat keluarga yang udah ngasih dukungan ke aku dalam segala hal..
well, ampe disini dulu coretan aku..
wish me luck :)

Pagi komandan
siang komandan
sore komeandan
setoran komandan
ampuuuuuunn...!!!
aku lupa
kalau punya komandan
maafkan aku komandan

Serumpun kemulyaan..,
tertambat di pasa indah..,
tik, tik, tik,
tes, tes, tes,
cret, cret, cret,
suur, sur, sur..
syuuuuuuurr.. aaacchhh...
dan aku tersangkar

Pangkat di bahu
lencana di dada
topi garuda di kepala
semua kemulyaan atas izinKu
Aku yang mengizinkannya!!
Aku yang memberinya!!
dan kau lupa..!
dan yang kau ingat hanya..
tabik Pak Asiten
dan membuat maluKu

Bagai ratna mutu manikam
bagai aku disisi Nya
Bagai aku penguasa alam
bagai aku raja diraja
bagai aku tak akan mati
bagai bagai
bahkan berbagai bagai
dan aku
membagai-bagaikan

Sumpah!!
aku memang cinta..
tujuh malam, sepanjang masa..,
ku peluk, ku cium
antara raga dan rasa..,
seirama,
tapi..,
ada fakta perintang karsa,
juga karena cinta!!
sungguh
sumpah!!
aku memang cinta!!

Bergayut aku,
pada rumpun kecil..
tiupan angin,
terasa kencang
dan dingin
lereng agak licin karena
hujan semalaman
pijakkan kaki di batu goyah
karena lututku bergetar
tak terfikir lagi akan ke puncak
kalau takkan jatuh,
biarlah terkubur disini

Ya Allah Engkau maha tahu..,
resminya hanya 40 tahun,
kami dijajah kape belanda..!!
tapiii.., oleh Jakarta..??!!
terlalu lama..!!
ya Allah, kami tak teberak
hari ini...
karena kami tak makan!!!
ransum kami di Tankengon
di Lhokseumaweu..,
di Pidie, lhoksukon..,
dimakan orang Jakarta..,
mungkin lebih baik rasanya
kalau tsunami
datang lagi

Aku hanya kerbau dungu,
penarik pedati..,
si dungu,
yang mau dicocok hidung..,
si dungu
yang bilur punggung karena cambuk,
lelah aku menarik pedati,
bila kan sampai diperhentian??
atau..,
atau..,
atau sampai..,
nafasku berhenti

Maafkan aku KEKASIH
sewaktu cinta beratMu,
tengah menggebu..,
aku tengah berselingkuh..!!
aku tengah berharam jadah..!!
ketika beribu nikmat kau beri,
aku tengah berasyik masyuk..,
eeeeeiiii bedebah! kataMu lembut,
lembut..,
lembut...,
aku sadar..!!
nyatanya kasih sayangMU..,
masih ada..,
akupun bersujud

Topengku lebih gagah,
dari mukaku.
kedokku lebuh bersih,
dari wajahku.
kedokku menutupi asliku,
menutupi prilakuku..,
menutupi pribadiku..,
aku justru malu..,
dengan asliku..!!
aku justru malu
dengan wajahku..!!

Duduk aku di tepian..
ku remas rumput gersang..,
di sisi kali..,
ku pandang alur sungai..,
kubayangkan kecipak airnya
aku tegang
Astaghfirullah
demi masa
yang tegang

Maafkan kelancangan ini
ini sebuah penggalan langkah
sebuah nafsu membara
membakar jiwa yang rapuh
tak terkendali.., liar
tapi tak menghancurkan
maafkanlah..!!
waktu itu ku bernyanyi
kini pandanglah puncak bukit itu
sambil bernyanyi kita
daki beriringan
lupakan dulu sebuah janji
lupakan dulu.., keingkaranku
ambil hikmah..,
serta karuniaNya..,
kecerian bersinar..,
dari pusaramu.

Kadang dinamiknya forte
kadang piano..,
kadang alunnya stakato,
kadang legato..,
parah aku mengaransir..,
carut marut syairnya
seiring lafaz dewa
entahlah..!
tak tahulah..!
parah aku mengaransir
mungkin ini..
kidung setan

Angka tujuh ke atas,
telah Kau beri,
itu tuk semua ulangan..,
itu tuk semua ujian..,
aku dipuji..,
ha, ha, ha, ha, ha, ha
aku dipuji..,
ha, ha, ha, ha, ha, ha
aku lupa diri..,
aku lupa berpantas diri

Ketika mati kumohon pada Mu,
sebagai solusi..!!
ketika maut ku tantang,
datang menjelang
di malam kelam..,
dingin membalaut tulang..,
di tahajudku yang beku,
Kau tersenyum..,
sembari berbisik,
"Lunasi hutangmu dulu..!!"
"mandilah dulu..!!"
"keramaslah..!!"
"kembalilah bersujud..!"

Ketika tawaf di Ka'bah
bersumpah aku pada Allah
ketika wukuf di Arafah
bersumpah aku pada Allah
sama seperti di Safa
di Mawa
semua di Makkah
juga di Madinah
dan aku lengah
dan aku pongah
dan aku terperangah

Taqzim bersimpuh
menyembah di kakimu,
air susu putih bersih suci,
yang telah kau beri..,
mengalir dalam darahku..,
berputar di otakku..,
berhenti di hatiku,
di jantungku..!!
di jiwaku
lalu.., kucium kakimu..,
karena darahku terlalu
merah..!!
hitam..!!
kelabu..!!
maafkan aku ya Ummi

Kau yang punya kuasa
walau tak sekuasa Allah
tapi kau bisa..
menghadang!!
tapi kau bisa..,
merancang halang!!
tapi kau bisa!!
tapi kau bisa!!
dan kau menang!
tinggal aku terkangkang
dan kau senang

Tak mampu tanganku,
menepi belatung..,
yang tengah memakan,
mataku yang telah pecah..,
pipiku yang telah busuk
hidungku yang mulai hilang
aku hanya diam,
dalam kelam..!!
kafan pembungkus tubuh..,
mulai lengket pada perut,
yang sudah terburai
wahai istri.., wahai anakku..,
bantu aku sepotong doa!!
penjalananku..,
masih panjang..

Nur Illahi terpancar..,
dari setumpuk..,
kertas usang
bermilyar mulut, berdecak..!
beribu pesan..,
beribu makna!
beribu kata.,
beribu tuju!
lelah benakku,
cari pembanding lain..!
rabun mataku,
sigi kebenaran lain..!
lumpuh kakiku,
langkahkan arah lain!
tertunduk aku tafakur..,
bertahmid.., berzikir..,
Alhamdulillah..,
AllahuAkbar..!!!

Suatu saat di atas BM 1..,
mobil sirine meraung-raung
aku akan jadi inspektur
aku akan meresmikan proyek
aku akan melantik pejabat
lalu...,
aku terkejut..!
takut akan direnggut..!
dan memang Tuhan merenggut

Saat khayal menjadi angan
saat angan menjadi harapan
saat harapan menjadi cita
lamunanku buyar..!!!
cita hanya harapan..,
tak bertepi
tak berbingkai
harapan ahanya angan
tak terkondisi
tak terukur
angan hanya khayal
yang terbawa mimpi
menambah iler di pipi

Tap tap tap...
Gegap langkah dan syair Tuhan memecah kesunyian
Gundukan-gundukan tanah merah terhampar dengan rapi
Semerbak wangi pandanpun telah melekat dengan aroma tubuhku
Kulihat kau diangkat dari keranda itu
Kutatap lirih wajahmu
Indah!!
Sungguh kau tercipta indah untukku
Dan begitu indah!!
Beribu setan dan iblis datang menjenguk
Silih berganti mereka mangasihaniku, mencemoohku, dan menertawakanku
Aku bosan!! Aku benci!!!
Mengapa kau pernah hidup, jika kau diharuskan mati?
Tak taukah kau, bahwa aku begitu mencintamu??
Huh...
Bukan inginku untuk membunuhmu
Tapi mereka!
Malaikat disana yang menghakimiku
“Bangkitlah!!”, teriak iblis seketika padamu
“hantui dia dan rebut kebahagiaannya!”
“bukankah kalian telah bermimpi untuk menjadi sepasang ruh dan raga?!” timpal setan
“bangkitlah teman!!”
“tidak!!”hardikku
“takan pernah bisa dia bangun dari tidurnya! “
“karena aku sendiri yang akan menggotongnya!”
“karena aku sendiri yang akan menguatkan ikatan kafannya!”
“Karena aku sendiri yang akan menguburnya!!”
Aku sendiri yang akan menguburmu sayang, aku sendiri!!
Maafkan aku

Hujan turun dari semalam..,
langit mendung seharian..,
mentari entah kemana-mana..,
jangankan bulan!
bintang tak satupun,,!
aku galau
lilin
tlah menipis..!
apinya ke kiri dan ke kanan..!
hampir padam diendus bayu..!
kalau padam
apa yang akan ku pegang
dalam kalam

Kubangan kerbau
berlangau hijau
aku tak hirau
aku tak risau
aku tak silau
Entahlah
segalanya seakan
tak terkendali
ini nyata
bukan fatamorgana

Baumu keserata pulau..,
tapi tak sampai..
kehidungmu!
karena hidungmu di pantat
rakusmu keserata pulau..,
mengerat kesempatan..,
tapi tak sampai
kebathinmu!
perutmu tak buncit
tapi..,
tak kenyang-kenyang
hanya karena tak punya
rasa malu...,
ohh... Najis!!

Halaman rumahmu bersih,
dalam rumahmu bersih,
isi rumahmu bersih,
penghuni rumahmu,
entahlah..!
dan kau
bicaramu bersih,
bajumu bersih
tapi..??!!
mukamu..
bertahi kerbau

Ingus, ludah dan ..
air mata,
bersatu dalam isak
lumpuh layu...,
demam berdarah dan flu burung
jadi berita ceriamu
ratap anak negeri
merintih ke langit
kalau memang tak ada lagi jantungmu..!
bariskan saja mereka..!
tembaaaaaak grak..!!

ketika ditanya siapa
Tuhanmu?
Rasulmu?
aaach kecillah itu..!, kataku.
dan azabpun berlalu

ketika ditanya kemana kiblatmu?
rukun islammu? rukun imanmu?
aaach kecillah itu..! jawabku,
dan azabpun berlalu..

ketika ditanya yang lainnya
mulutku terkatup,
kakiku berbicara tentang dosa...
tanganku cerita tentang dosa...
kemaluanku pun ikut bicara,
dan azab pun mendera

"Dendam..,”
seperti kau.., juga aku..,
tapi..,
kau menang dan aku kalah

"Kebenaran..,"
seperti kau.., juga aku
sembunyi pada kalam Illahi
tapi..,
kau menang dan aku kalah

"Nyata..,"
seperti kau.., juga aku
dendam dalam kebenaran
yang kalah.., salah!! katamu
ku hanya tersenyum pahit

entah uang..,
entah budi..,
entah otak..,
entah apa-apa!
atau karena gila??
atau karena nafsu??
atau karena marwah??
ENTAHLAH....!!!
di sudut ada bangku panjang,
setaralah dengan kami..,
bahkan..,
bayangmu lebih kerdil
dibanding tubuhmu..!
maafkan kami
oooooh kandidat!!

Fitrah..,
orang-orang seperti ini
menang!
membahana,
memecah langit..!
aku duduk di sudut gudang,
mempertanyakan nasib,
menang kalah
menang kalah
menang kalah
ucapku menghitung kancing,
lantai gudang basah,
aku terkencing..,
Allahuakbar.., Allahuakbar..,
Allahuakbar..,
wa lillahilhamdi!!

lidah ombak,
menjilati
pantai..,
seakan bercinta..,
aku iri..
pada kesetiaan mereka,
tapi entahlah...,
kadang-kadang..
ada kassarnya juga,
main tampar..,
main terjang..,
tapi yang pasti..!
mereka tak seperti kita..,
mereka setia..,
sepanjang masa

Negeri ini makin runtuh..!
karena murkaMu..,
disini..!
pencuri.., bersimaharajalela..!
pezina.., bersuka hati
penjudi.., menjadi-jadi disini..!
kami menunggu laknatMu!
sembari..,
makin asyik aja,
disini!
kami menunggu azabMu!
sembari..,
makin asyik aja